Sabtu, 31 Maret 2012

Perbedaan antara Karangan Ilmiah, Non Ilmiah, dan Semi Ilmiah

Karangan merupakan karya tulis hasil kegiatan dari seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tertulis kepada pembaca untuk dipahami.
Karangan dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :

1. Karangan Ilmiah
Karangan ilmiah atau karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian  yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Menurut Brotowidjoyo karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya ilmiah dapat juga berarti tulisan yang didasari oleh pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmiahannya (Susilo M. Eko, 1995). 
Karya ilmiah memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  • Objektif, sesuai dengan fakta dan data yang ada, sehingga siapa pun dapat mengecek kebenaran dan keabsahan karangan ilmiah.
  • Netral, setiap kalimat atau kata-kata yang disampaikan tidak memihak, mengajak, membujuk serta menjelekkan satu dengan yang lain.
  • Sistematis, disusun menurut urutan yang memperlihatkan kesinambungan sehingga pembaca dapat mengikut alur penulisan.
  • Logis, dilihat dari pola nalar yang digunakan, pola nalar deduktif atau pola nalar induktif.
  • Tidak pleonastis, maksudnya kata-kata yang digunakan tidak berlebihan atau tidak berbelit-belit.
Macam-macam karangan ilmiah diantaranya makalah, kertas kerja, pra-skripsi, skripsi, tesis, disertasi, paper (karya tulis).

Contoh karya ilmiah :
Pasal Bermata Dua
Sering kali warga masyarakat menyelesaikan kasus dugaan penyantetan dengan melakukan sumpah pocong. Soalnya, polisi tidak bisa menanganinya karena dalam kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) memang tidak diatur. Yang ada baru sebatas rancangan. Dalam Pasal 255 Rancangan Undang-undang tenatng KUHP dinyatakan, “Setiap orang yang menyatakan dirinya mempunyai kekuatan magis, memberitahukan, menimbulkan harapan, menawarkan, atau memberikan bantuan jasa kepada orang lain bahwa karena perbuatannya dapat menimbulkan kematian, penderiataan mental atau fisik seseorang dipidana penjara paling lama lima tahun”.
Antropolog dari Universitas Negeri Jember, Kusnadi, mengakui sumpah pocong efektif menangani kasus santen di tlatah Jember dan sekitarnya. Ini merupakan suatu mekanisme cultural masyarakat dalam bentuk pembuktian terbalik. Katanya, “Cara ini bisa diterima dan diyakini memiliki kebenaran dan nilai keadilan karena dipimpin oleh seorang tokoh yang alim dan langsung bersumpah di hadapan public dan Tuhan”.
Selama ini memang belum ada dukun santet yang bisa diseret ke pengadilan. Orang yang dituduh sebagai penyantet selalu diadili langsung oleh massa dengan cara keji, seperti yang terjadi di Banyuwangi pada tahun 1998 silam. Saat itu tak kurang dari 170 orang yang dituduh sebagai dukun santet mati dibantai oleh warga. Peristiwa serupa juga meletup di Ciamis, Jawa Barat, pada tahun 1999, dengan jumlah korban yang lebih besar, sekitar 200 orang tewas dihakimi warga.
Kusnadi kurang setuju soal santet dimasukkan dalam KUHP karena akan tetap sulit pembuktiannya. Ini juga bisa menjadi pisau bermata dua. Mungkin pasal ini bisa mengurangi praktik santet, tetapi juga bisa dimanfaatkan oleh orang untuk mencelakakan atau menjebak orang lain lewat tuduhan palsu.
Hakim Agung, Benjamin Mangkoedilaga memperkirakan, pasal ini tidak akan efektif. Persoalannya, orang yang melakukan praktik itu dan menyewanya dipastikan tidak akan mengaku. Selan itu, “Bagaimana orang bisa yakin bahwa perbuatan santet itu yang menyebabkan kematian seseorang? Bisa saja karena sebab lain”. Ia menyarankan agar hal yang sulit diukur dan diselidiki sebab-akibatnya seperti santet tidak perlu diatur dalm KUHP.

Sumber : Tempo, Edisi 29 September - 5 Oktober 2003, hal 126-127


2. Karangan Non Ilmiah
Karangan non ilmiah atau fiksi merupakan satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, ada unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting, dan lain sebagainya.
Ada juga yang menyebutkan karya non ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subjektif, tidak didukung oleh fakta umum, biasanya menggunakan gaya bahasa yang tidak terlalu formal, bersifat imajinatif, tanpa dukungan bukti, tidak memuat hipotesis, dan bersifat persuasif.
Dongeng, cerpen, novel, drama, komik dan roman merupakan contoh dari karangan non ilmiah.

Contoh karangan non ilmiah (dongeng):
Tikus Pembuat Bola Nasi
Pada jaman dahulu, ada sepasang Kakek dan Nenek yang amat sangat rukun. Setiap pagi Kakek pergi ke gunung menebang kayu, lalu menjualnya ke kota. Dan Nenek membuatkan tiga bulatan bola nasi yang lezat untuk bekal.
"Selamat bekerja Kek, hati-hati ya!" Nenek mengantarkan kepergian Kakek sambil melambai-lambaikan tangannya.
"Terima kasih ya Nek, kalau aku makan bola nasi buatan Nenek, tenagaku bertambah."
Tiga bulatan bola nasi tadi dibuat dari beras mereka yang terakhir.
Kakek yang telah sampai di gunung, berkata
"Yo..ho! para pohon, aku akan mengganggu, aku akan menebang dahan-dahanmu yang kering"
Kakek mulai menebang dahan-dahan kering, dan mengumpulkannya.
Binatang-binatang datang berkumpul karena bau lezat yang disebarkan oleh bola-bola nasi itu.
"Kalau ini sudah selesai, kita akan sarapan. kalian pun akan ku bagi".
Kelinci dan Tupai yang rajin memakan bola-bola nasi itu membantu Kakek mengumpulkan dahan-dahan kering.
"Terima kasih ya,semuanya. Sebentar lagi kita makan bersama"
Lalu Kakek mengeluarkan bulatan bola nasinya yang pertama dan bermaksud membagi dengan semuanya, masing-masing sedikit. Tetapi tanpa disengaja, bola nasi itu lepas dari tangannya dan menggelinding.
"Ah, ah, bola nasi itu!"
Bola nasi yang amat berharga itu terus menggelinding ke lereng bukit.
"Hei bola nasi....! Tunggu....!"
Kakek pun berlari menuruni lereng bukit untuk mengejarnya. tetapi bola nasi menggelinding semakin cepat. Binatang-binatang yang akan dibagi bola nasi itu berteriak.
"Semuanya, ayo tangkap bola nasi itu!" Tupai, Kelinci, Kera, dan Rusa semuanya mengejar bola nasi.
"Hei! Bola nasi yang berharga, tunggu sebentar...!" Tetapi bola nasi itu terus menggelinding sampai akhirnya tiba di kaki gunung. Dan semuanya sudah menjadi lapar sekali. Bola nasi menggelinding semakin pelan, dan "plung" jatuh ke dalam lubang.
"Eh, bola nasi, kau jatuh ke lubang. Bagaimana ini?" Kakek mengulurkan tangannya ke dalam lubang yang gelap, ia bermaksud menggambil bola nasi. Tetapi tangannya tidak sampai. pada saat itu, dari dalam lubang terdengar suara musik gembira, "teng, teng, teng"
"Eh, ajaib!"
Kakek dan binatang-binatang itu lupa akan rasa lapar mereka. Mereka memasang telinga mendengarkan suara musik yang keluar dari dalam lubang. Beberapa saat kemudian, musik itu berhenti. Kakek merasa kecewa, kemudian ia menjatuhkan bola nasi kedua yang sebenarnya untuk makan malam. Suara musik itu kembali terdengar "teng, teng, teng".
"Wah, ini menyenangkan sekali! Aku jadi gembira" Kakek menjatuhkan juga bola nasi yang ketiga.
"Ah... ya, ya!" Binatang-binatang pun lalu menari. Kera meniru-niru gaya Kakek. Rubah dan Tupai juga menari. Burung-burung kecil senang dengan musik itu, mereka semua bergembira.
"Ah... ya, ya! Ketika mereka suara sedang menari mengelilingi lubang itu, kaki kakek terpeleset dan "bruk" Kakek jatuh ke dalam lubang.
"Kakek, selamat datang di negeri Tikus" Di dasar lubang itu para tikus meletakkan lentera kertas, dan menyambut Kakek.
"Kakek terima  kasih untuk bola-bola nasinya yang amat lezat"
"Pemimpin kami ingin mengucapkan terima kasih, meri kami antarkan kepadanya" Dengan diantar oleh tikus-tikus itu, Kakek masuk. Setelah keluar dari lorong yang gelap, tibalah Kakek di ruangan yang luas. Di sana telah menunggu Pemimpin tikus.
"Kakek, terima  kasih untuk bola nasi yang lezat. Sebagai tanda terima kasih, kami akan membuatkan makanan. Santai-santailah seperti di rumah sendiri."
Pemimpin Tikus memperlakukan Kakek sebaik mungkin.
"Coba, lihatlah itu!"
Ketika Kakek melihat ke arah yang ditunjuk oleh Pemimpin Tikus, ternyata di sana ada banyak sekali tikus-tikus membuat makanan dengan bola-bola nasi dari Kakek.
"Tok tok! Ayo buat makanan yang lezat. Tok tok."
Bola-bola nasi Kakek telah berubah menjadi makanan-makanan kecil, dan ketika Kakek mencoba menghitungnya, ada beratus-ratus. Kakek dibawa ke ruang tamu, dan di depannya telah terhidang makanan lezat. Lalu musik pun dimulai, dan gadis-gadis tikus yang cantik mulai menari.
"Karena bola nasi, kita bisa membuat banyak makanan, ayo kita rayakan dengan gembira" Kakek dan Pemimpin Tikus menyanyi dan menari.
Kakek mabuk karena sake, ia terus menari dan lupa akan waktu. Sayup-sayup terdengar bunyi genta dari kuil.
"Sudah senja. Nenek pasti sudah menunggu. Aku harus segera pulang, menjual kayu bakar ini dan membeli beras" Para tikus itu memberikan sebuah palu kayu keberuntungan kepada Kakek yang akan pulang.
"Palu ini adalah palu untuk memanggil kebahagiaan. Ambillah sebagai hadiah kami"
"Terima kasih atas jamuan dan hadiah ini" Kemudian Kakek keluar dari lubang yang berbeda dengan ketika ia datang.
"Selamat jalan, Kek! Buatkan lagi kami bola nasi yang lezat, ya"
Kakek berangkat untuk menjual kayu bakar dengan dilepas oleh para tikus. Kakek yang tiba di kota, segera pergi ke toko yang biasa membeli kayu bakarnya. Tetapi,
"Sayang sekali, karena hari ini datang terlambat, aku sudah membelinya dari orang lain" Demikian juga dengan toko lain. Kakek berjalan berkeliling kota, tapi tidak sebatang pun kayu bakarnya terjual. tanpa bisa berbuat apa-apa, Kakek pulang menyusuri jalan dengan lunglai. matahari senja mulai tenggelam.
"Malangnya aku. Aku sudah membuang-buang waktu. Kalau tadi aku menjual kayu bakar, pasti aku bisa membeli beras dan sayuran. Pasti Nenek sudah menunggu-nunggu"
Sambil berjalan Kakek menyesali diri. Dengan kaki berat, akhirnya Kakek tiba di rumah.
"Selamat datang, Kek. Hari ini Kakek tentu letih seharian. Setelah mencuci kaki, makanlah. Walaupun yang ada hanya ubi. Tidak apa, khan!"
Sambil makan ubi, Kakek bercerita tentang bola nasi dan tikus-tikus ajaib itu. Tiba-tiba muncullah tikus yang membawa lentera kertas. Nenek segera mendekap Tama, kucing mereka yang lalu bertingkah ganas.
"Apa ada yang ketinggalan?" tanya Kakek.
"Ya. Palu kayu keberuntungan. Palu ini adalah palu ajaib, kalau ada yang Kakek inginkan, goyangkan saja palu ini"
Setelah berkata demikian, tikus itu menghilang. Kakek segera berkata : "Makanan keluarlah!" Sambil berkata demikian, ia menggoyangkan palunya. Lalu muncullah makanan yang menggunung.
"Aduh enaknya makanan-makanan ini" Aku belum pernah melihat makanan seperti ini. Pasti, lebih enak bila dibandingkan dengan ubi. Kakek, Nenek dan Tama amat gembira sekali. Keesokan paginya, Kakek dan Nenek menggoyangkan palu kayu itu. Lalu mereka memuat makanan yang banyak itu ke gerobak, dan berkeliling desa. Mereka membagi-bagikannya kepada orang-orang yang miskin dan mereka yang membutuhkan. Karena merekalah, orang-orang desa yang miskin menjadi sehat. Selain itu, mereka semua menjadi giat bekerja, sehingga hasil sawah dan ladang mereka berlimpah ruah.
Kakek dan Nenek membuat banyak sekali bola-bola nasi dengan beras hasil panen mereka, dan pergi ke lubang tikus sebagai tanda terima kasih. Lalu binatang-binatang hutan pun berdatangan, dan mereka semua makan bola-bola nasi itu. Saat itu semua berbahagia dan bergembira.

Sumber : Elex Media Komputindo, Buku Dongeng Anak-anak Bergambar Tikus Pembuat Bola Nasi, Gramedia, Jakarta, 1993.


3. Karangan Semi Ilmiah 
Karangan semi ilmiah adalah sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan, penulisannya pun tidak semi formal tetapi sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah diatas karena jenis semi ilmiah memang masih banyak digunakan misalnya dalam dongeng, hikayat, komik, novel, roman, dan cerpen.

Contoh karangan semi ilmiah :
Ada Apa Dengan Sakit ?
Rata-rata orang yang gila kerja tidak merasa sakit kendati sedang sakit. Sebaliknya, orang yang hypochondriac selalu merasa sakit kendati sehat. Baron von Munhausen tercatat mahir melakukan peran secara meyakinkan sehingga dokter bedahnya berhasil dikelabui. Pasien begini merasa puas setiap kali dokternya kecele tidak menemukan penyakitnya.
Dalam keseharian pun kita melihat tidak semua yang datang ke dokter pasti sedang sakit. Wanita yang masuk kamar praktik dokter dengan dandanan menor, misalnya, hampir pasti tidak sedang sakit. Setidaknya tak ada yang tidak beres dengan badannya. Boleh jadi cuma lagi rindu pada dokternya.
Mungkin untuk urusan mengantar nenek pulang kampong, atau mertua kawin lagi, boleh jadi orang yang sebetulnya sehat minta dokter memberi label sakit. Besarnya otoritas dokter melabel sehat atau sakit, menjadi ruang bagi orang yang sebetulnya bukan pasien, dan tentu buat dokternya juga, bisa leluasa bersandiwara. Sebab suka atau tidak, setuju atau tidak setuju, sertifikat dokter legal di pengadilan hukum. Termasuk sertifikat yang dokter berikan kepada orang yang berpura-pura sakit.
Tarulah dokternya jujur. Orang ragu mengeluh ada rasa tidak enak di badan. Akan tetapi, keluhan tidak enak subjektif milik pasien. Andai keluhan Cuma dusta pun, dokter tidak bisa apa-apa. Sahih tidaknya keluhan sakit yang mengaku pasien belum tentu bisa dokter buktikan. Apalagi jika dokter tidak jujur.
Menjadi pelik jika orang yang mengaku pasien, misalnya menolak diajak dokternya, tidak mau bangkit dari kursi roda, mengaku tak mampu menjawab tes yang dokter berikan atau pengakuan dusta lainnya. Kondisi orang yang sebetulnya bukan pasien seperti itu berisiko menyesatkan dokter dalam menetapkan status medis. Itu sebab keluhan sakit yang dipercaya dokter bisa dijadikan tempat berlindung dan ruang sandiwara bagi pihak yang sebetulnya bukan pasien untuk berpura-pura sakit.


Referensi : 
Elex Media Komputindo, Buku Dongeng Anak-anak Bergambar Tikus Pembuat Bola Nasi, Gramedia, Jakarta, 1993.
http://amatirs.blogspot.com/2010/04/perbedaan-karangan-non-ilmiah-semi.html


Minggu, 25 Maret 2012

Last Child feat. Gisell - Seluruh Nafas Ini

*curhat dikit* :p
Sebenernya tau lagu ini udah lamaaaa banget, awalnya saya anggap lagu ini biasa saja sampai suatu ketika saya dan sahabat saya Wenny sedang chatting di facebook (Jumat, 23 Maret 2012 -malem) ngomongin masalah percintaan saya dengan seseorang dan sebaliknya ngomongin masalah percintaan Wenny dengan Madas "nama samaran" ehh kok lagunya kita banget yaaa...
Walau banyak cobaan dan halangan yang menerpa hubungan Wenny & Madas atau saya & seseorang itu, mau putus nyambung, ga ada kabar, marahan, diem-dieman, care, se-felling atau apapun itu pasti ujung-ujungnya balik lagi sama laki-laki itu. Naaah, makanya saya dan Wenny nganggep lagu ini kok sama yaaaaa hehehehe ;))


Lihatlah luka ini yang sakitnya abadi
Yang terbalut hangatnya bekas pelukmu
Aku tak akan lupa tak akan pernah bisa
Tentang apa yang harus memisahkan kita

Di saat ku tertatih tanpa kau disini
Kau tetap ku nanti demi keyakinan ini
Jika memang dirimu lah tulang rusukku
Kau akan kembali pada tubuh ini
Ku akan tua dan mati dalam pelukmu
Untukmu seluruh nafas ini

Kita telah lewati rasa yang pernah mati
Bukan hal baru bila kau tinggalkan aku
Tanpa kita mencari jalan untuk kembali
Takdir cinta yang menuntunmu kembali padaku

Di saat ku tertatih  (saat ku tertatih)
Tanpa kau disini (tanpa kau disini)
Kau tetap ku nanti demi keyakinan ini

Jika memang kau terlahir hanya untukku
Bawalah hatiku dan lekas kembali
Ku nikmati rindu yang datang membunuhku
Untukmu seluruh nafas ini

Dan ini yang terakhir (aku menyakitimu)
Ini yang terakhir (aku meninggalkanmu hooo..)
Tak kan ku sia-siakan hidupmu lagi
Ini yang terakhir (yeaaahh..), dan ini yang terakhir
Tak kan ku sia-siakan hidupmu lagi

Jika memang dirimu lah tulang rusukku (terlahir untukku)
Kau akan kembali pada tubuh ini (bawa hatiku kembali)
Ku akan tua dan mati dalam pelukmu
Untukmu seluruh nafas ini

Jika memang kau terlahir hanya untukku
Bawalah hatiku dan lekas kembali
Ku nikmati rindu yang datang membunuhku
Untukmu seluruh nafas ini
Untukmu seluruh nafas ini
Untukmu seluruh nafas ini 

mari di download lagunya : http://www.4shared.com/mp3/qBf1joGs/file.html :)

Jumat, 09 Maret 2012

Penalaran Deduksi dan Induksi


Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Ada juga yang menyebutkan penalaran adalah bentuk tertinggi dari pemikiran, dan sebab itu lebih rumit dibanding pengertian dan proposisi. Secara sederhana penalaran dapat didefinisikan sebagai proses pengambilan kesimpulan berdasarkan proporsi-proporsi yang mendahuluinya.
Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif : 

1.     Penalaran Deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu kemudian dihubungkan dalam bagian-bagian yang khusus atau dengan kata lain konklusi lebih sempit dari premis. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Contoh : Ada berbagai macam taman khusus yang ditampilkan di Taman Bunga Nusantara yaitu taman air, taman Perancis, taman mawar, taman rahasia (labyrinth), taman Bali, taman mediterania, taman gaya Jepang dan taman palem yang tertata sangat cantik.
Macam-macam penalaran Deduktif, diantaranya :
·        Entimen
adalah penalaran deduksi secara langsung. Dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
·        Silogisme
adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua pernyataan (premis) dan sebuah kesimpulan (konklusi ). Contoh :
Semua mahasiswa Gunadarma harus membuat penulisan ilmiah (premis mayor)
Rizki adalah mahasiswa Gunadarma (premis minor)
Jadi Rizki harus membuat penulisan ilmiah (konklusi)

2.     Penalaran Induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum, prosesnya disebut induksi. Contohnya : Dengan bahasa,manusia dapat menyampaikan bermacam-macam pikiran dan perasaan kepada sesama manusia. Dengan bahasa pula, manusia dapat mewariskan semua pengalaman dan pengetahuannya. Seandainya manusia tidak berbahasa, alangkah sunyinya dunia ini. Memang bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.
Ada 3 macam penalaran Induktif, diantaranya :
a.      Generalisasi
adalah proses penalaran yang dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus untuk diambil kesimpulan yang bersifat umum. Generalisasi merupakan bentuk dari metode berpikir induktif atau dengan kata lain konklusi lebih luas dari premis. Generalisasi mencakup ciri-ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangannya generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik dan sebagainya. Contoh : Bensin merupakan jenis bahan bakar apabila terkena api akan mudah terbakar. Demikian juga minyak tanah, termasuk bahan bakar yang mudah terbakar. Solar pun demikian pula halnya, bila terkena api akan mudah terbakar. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa semua jenis bahan bakar apabila terkena api akan mudah terbakar.
Dari segi kuantitas fenomena yang menjadi dasar penyimpulan generalisasi dibedakan menjadi 2, yaitu :
·        Generalisasi sempurna adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
·        Generalisasi tidak sempurna adalah generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.
Dari segi bentuknya generalisasi dapat dibedakan menjadi 2 (Gorys Keraf, 1994 : 44-45), yaitu :
·        Tanpa Loncatan Induktif, sebuah generalisasi bila fakta-fakta yang diberikan cukup banyak dan meyakinkan sehingga tidak terdapat peluang untuk menyerang kembali.
·        Dengan  Loncatan Induktif, bertolak dari beberapa fakta namun fakta yang digunakan belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada. Fakta-fakta tersebut (proporsisi) yang digunakan kemudian dianggap sudah mewakili seluruh persoalan yang diajukan.

b.     Analogi
merupakan perbandingan dua hal yang berbeda, tetapi masih memperlihatkan kesamaan segi atau fungsi dari kedua hal yang dibandingkan. Berdasarkan banyak kesamaan tersebut, ditariklah suatu kesimpulan. Contohnya : Seseorang yang menuntut ilmu sama halnya dengan berlayar. Sewaktu berlayar, ada saja rintangan seperti badai yang membuat layar kapala robek. Ada pula ombak besar yang menghempas kapal. Dapatkah seseorang melaluinya ? Begitu pula bila menuntut ilmu, seseorang akan mengalami rintangan seperti kesulitan ekonomi, kesulitan memahami pelajaran, dan sebagainya. Apakah Dia sanggup melaluinya ? Jadi, menuntut ilmu sama halnya dengan berlayar yaitu banyak rintangan untuk mencapai daratan.

c.        Sebab Akibat
sebab dapat bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Akan tetap, sebab akibat ini dapat juga terbalik, akibat yang menjadi gagasan utamanya dan untuk memahami sepenuhnya akibat itu perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai perinciannya.

Referensi :

Siapa Saya

Saya adalah Rizki Ariyani anak ketiga dari empat bersaudara kami berempat perempuan, bapak saya berasal dari Jawa Tengah dan mama dari Jawa Barat. 20 tahun yang lalu saya di lahirkan oleh mama di RSIA Avisiena Jakarta Selatan, mama bapak memberi nama kami sama pada 2 (dua) huruf diawal yaitu RI dan berjumlah 12 huruf. Kata bapak RI itu karena bapak bekerja di PERUM PERURI atau Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia dan agar dimanapun kami berada kami selalu ingat serta cinta tanah air. Sebenarnya saya tidak tahu persis tentang arti nama saya, kata bapak nama saya tercetus karena pada saat saya lahir Alhamdulillah orang tua saya mendapat rejeki yang banyak, maka dari itu saya di beri nama Rizki Ariyani. Dari lahir hingga duduk di bangku kuliah kami berempat selalu sama mulai dilahirkan di RSIA Avisiena, TK. Kusuma Djaya, SDN Joglo 05 Pagi Jakarta Barat, SMP Negeri 219 Jakarta Barat, SMA Negeri 101 Jakarta Barat dan Universitas Gunadarma.

Dari TK hingga SMA saya termasuk siswi yang biasa saja di dalam kelas, tetapi saya aktif di ekstra kulikuler saat SD saya mengikuti ekstra kulikuler pramuka, SMP saya mengikuti ekstra kulikuler pramuka dan basket, dan saat SMA saya mengikuti ekstra kulikuler basket, futsal, majalah dinding dan majalah sekolah. Saat masuk perguruan tinggi saya memilih jurusan Sistem Informasi hingga detik ini saya pulang pergi (Tangerang - Depok).  Saat ini saya duduk di kelas 3KA01 teman-teman saya biasa memanggil saya Kicil (Kiki Kecil), tetapi di rumah saya di panggil Kiki. Alhamdulillah di bangku kuliah nilai saya cukup memuaskan, mendapatkan beasiswa prestasi Universitas Gunadarma, mewakili Gunadarma untuk olimpiade Matematika tingkat Universitas dan bisa menjadi Programmer atau IT-Support di Laboratorium Manajemen Menengah Universitas Gunadarma, hitung-hitung mencari pengalaman sebelum saya terjun di dunia pekerjaan. Kuliah jauh itu ada suka dan dukanya, sukanya saya menjadi tahu jalan, teman saya menjadi banyak, menjadi pandai mengatur waktu, dukanya capek, jauh, waktu saya banyak terbuang di jalan karena macet tapi itu semua saya jalani dengan ikhlas dan sungguh-sungguh karena itu pilihan saya.

Saya itu orangnya rajin, senang bekerja keras, memiliki motivasi yang tinggi, senang menulis, senang menggambar, semangat, dan sangat sayang orang tua, keluarga, teman, dan orang-orang terdekat saya. Disisi positif yang saya miliki saya juga memiliki sisi negatif, namanya juga manusia tidak ada yang sempurna tapi dibandingkan dengan makhluk ciptaan Allah yang lain manusia adalah makhluk ciptaan-Nya yang paling sempurna. Sisi negatif saya moddie (emosi mudah berubah), pendiam, cengeng, penakut, mudah kasihan sama orang (tidak tegaan) dan sering bimbang dalam mengambil keputusan. Saya ingin sekali merubah sisi negatif saya karena berdampak tidak baik untuk hidup saya.

Saya memiliki moto "Niat + Usaha + Doa = SUKSES wish me luck success and be better guys ;)" dari moto itu saya berusaha untuk menjadi seorang yang lebih baik dari hari ke hari, sekian cerita tentang saya semoga tulisan saya ini dapat memberi inspirasi dan motivasi buat pembaca. Terima Kasih :)

Minggu, 04 Maret 2012

Rihanna - We Found Love



Yellow diamonds in the light
And we're standing side by side
As your shadow crosses mine
What it takes to come alive

It's the way I’m feeling I just can't deny
But I've gotta let it go

We found love in a hopeless place
We found love in a hopeless place
We found love in a hopeless place
We found love in a hopeless place

Shine a light through an open door
Love and life I will divide
Turn away cause I need you more
Feel the heartbeat in my mind

It's the way I'm feeling I just can't deny
But I’ve gotta let it go

We found love in a hopeless place
We found love in a hopeless place
We found love in a hopeless place
We found love in a hopeless place

Yellow diamonds in the light
And we're standing side by side
As your shadow crosses mine...

We found love in a hopeless place
We found love in a hopeless place
We found love in a hopeless place
We found love in a hopeless place

We found love in a hopeless place
We found love in a hopeless place
We found love in a hopeless place
We found love in a hopeless place